Pengalaman Transit 21 Jam di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila

Ninoy Aquino International Airport
Sumber: Dokumen Pribadi

Proses transit ini sebenarnya adalah bagian dari perjalanan saya ke Jepang bulan April 2024 lalu. Karena dapat tiket paling murah otomatis waktu transitnya pun lama. Karena yang penting bisa terbang ke Jepang, tiket yang transitnya lama pun saya ambil deh!

Senang sebenarnya bisa menginjakan kaki di luar negeri pertama kali. Tapi pertama kalinya pun langsung ada sesuatu yang bisa diceritakan yaitu MENGINAP DI BANDARA!

Waktu pukul 17:00 waktu Manila. Pesawatku akan segera landing di Bandara Internasional Ninoy Aquino. Di dalam pesawat masih ada perasaan tidak menyangka bisa juga aku traveling ke luar negeri. Akhirnya pesawat landing dan menunggu proses taxing. Setelah aku turun dari pesawat di sinilah cerita dimulai.

Sendirian ke luar negeri memang benar-benar menjadi tantangan tersendiri. Selain aku berada di negara lain juga kendala bahasa yaitu Tagalog. Tapi untungnya Filipina rata-rata rakyatnya bisa bahasa Inggris jadi ga terlalu jadi masalah. Awalnya bingung ini harus kemana ya? Yaudah deh duduk dulu. Tapi kebetulan aku ketemu turis orang Indonesia yang sama-sama transit di Manila puluhan jam. Ah langsung basa-basi ajalah nanyain mau kemana dan apakah transit juga? Setelah dapat jawaban dan WOW mereka juga sama-sama ke Jepang. Inikah keberuntungan Solo Traveler? Hehe.

Tapi mereka beda tujuan sih kalau aku ke Tokyo dan mereka ke Osaka. Tentu saja jam transitnya lebih lama aku setelah ditanya lagi. Baiklah!

Akhirnya kita jadi teman sementara selama di Bandara. Di sini kita saling menjaga barang untuk bergantian mencari makan dan tempat istirahat. Setelah exploring bandara sempit ini, akhirnya kita ga menemukan Mushola. Jadi kalau mau shalat menggunakan area yang jarang dilalui orang. Oh gini rasanya jadi minoritas tuh? Saya telah belajar dari traveling.

Jujur, bandara ini benar-benar membosankan dan tidak ada hiburan sama sekali dan juga sempit. Kayanya masih lebih besar bandara Soekarno-Hatta di Jakarta, bahkan masih lebih baik! Tapi apa boleh buat aku mencoba menikmati setiap waktu di Manila.

Oh iya sebenarnya aku bisa aja keluar dari bandara, hanya saja karena planning kurang (sebenarnya hemat duit sih) jadi aku memutuskan menginap semalaman di bandara. Karena kalau keluar pun harus punya rencana menginap di mana dan waktu transit berapa lama, ah pokoknya banyak prosesnya.

Di Bandara aku mencari sedikit hiburan dengan melihat-lihat toko souvenir ciri khas Filipina dan juga tempat makan yang ada makanan khas dari Filipina. Aku sempat beli Chicken Adobo, dan okelah seharga makanan bandara tampak mahal sepertinya. Aku bayar dengan menggunakan Philippines Peso untungnya karena kalau pakai debit kayanya biaya adminnya lumayan. Kalau untuk 21 jam transit di bandara, saya rasa cukup memegang uang sebanyak 2000 peso pun. Karena saat pulang pun uangnya masih sisa ternyata.

Ninoy Aquino International Airport
Area ruang tunggu Bandara Ninoy Aquino

Kesimpulannya, tidak banyak yang bisa dilakukan Bandara Internasional Ninoy Aquino ini. Kalau pun harus transit mending jangan lama-lama dan harus siapkan uang Peso minimal 2000 Peso kira-kira.

Fasiltas di bandara ini:

- Toilet (lumayan bersih)

- Air minum gratis

- Charger corner (masih pas dengan colokan Indonesia)

Minus di bandara ini:

- Tidak ada hiburan

- Untuk muslim tidak disediakan mushala

- Harus sering tanya soal makanan karena banyak yang menjual pork

- Siapkan hiburan seperti game di HP atau apapun itu.

Post a Comment

0 Comments